Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya akan berbagi artikel tentang "Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)". Semoga artikel ini dapat bermanfaat begi teman teman yang mengambil mata kuliah Fisika Dasar. Mohon kiranya bagi teman teman yang membaca artikel ini Untuk memberikan komentar sekaligus keritik yang membangun agar artikel ini dapat menjadi lebih sempurna lagi. Amin.

Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)

Jangan Lupa Di like dan di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.

ACARA II
AMPEREMETER DAN VOLTMETER DALAM RANGKAIAN LISTRIK SEARAH (DC)

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Memahami pengunaan amperameter dan voltmeter dalam rangkaian seri dan paralel.
b. Mengukur arus dan tegangan listrik pada rangkaian seri dari resistor.
c. Mengukur arus dan tegangan listrik pada rangkaian paralel dari resistor.
2. Waktu Praktikum
Selasa, 9 Mei 2017
3. Tempat Praktikum
....

B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Amperemeter
b. Power Supply
c. Kabel Banana Aligator
d. Kabel Jumper
e. Papan Rangkaian
f. Voltmeter

2. Bahan-Bahan Praktikum
a. Resistor  1kohm
b. Resistor 100 ohm
c. Resistor 470 ohm

C. LANDASAN TEORI
Arsu listrik dibedakan berdasarkan dua jenis, yaitu arus listrik bolak-balik atau AC (Alternating Curent) dan arus searah atau DC (Direct Curent). Arus yang arahnya konstan disebut arus DC sedangkan arus yang arahnya periodik disebut arus AC. Secara umum kita mengunakan baterai sebagai sumbertegangan DC dimana ketika sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor pada rangkaian tertutup, maka akan menghasilkan beda potensial pada resestor sebesar ΔV = IR.

Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)


Untuk sebuah rangkaian seri yang terdiri atas dua resistor, arus yang mengalir pada kedua resistor adalah sama, karena jumlah muatan yang melewati R1 juga melewati R2. Sehingga beda potensial pada baterai juga berlaku pada resistor ekuivalen, ΔV = IR_ekuivalen. Hambatan ekuivalen dari resistor yang dipasang secara seri adalah penjumlahan dari masing-masing resistor dan selalu lebih besar dari pada masing-masing resistor.

Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)


Ketika resistor dihubungkan secara paralel, beda potensial pada resistor akan sama dan hambatan ekuivalen untuk dua atau lebuh resistor yang disusn secara paralel adalah penjumlahan kebalikan dari masing maisng resistor (Serway, 2014 : 399).

Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)



D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkaian Resistor Seri
a. Dibuat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :
b. Dicatat nilai resistor R1, R2 dan R3 yang diguanakan.
c. Diatur tegangan sumber sebesar 4 Volt.
d. Diukur arus total pada rangkaian mengunakan amperameter dan dicata hasilnya.
e. Diukur tegangan pada masing masing resistor R1, R2, dan R3.
f. Diulangi langkah pada poin c-e untuk tegangan sumber 5 V dan 6 V.

2. Rangkaian Resistor Paralel
a. Dibuat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :
b. Dicatat nilai resistor R1, R2 dan R3 yang diguanakan.
c. Diatur tegangan sumber sebesar 4 Volt.
d. Diukur tegangan pada titik ab (Δvab).
e. Diukur arus total pada rangkaian mengunakan amperameter dan dicata hasilnya.
f. Diukur arus pada masing masing resistor R1, R2, dan R3.
g. Diulangi langkah pada poin c-f untuk tegangan sumber 5 V dan 6 V.

3. Rangkaian Kombinasi Resstor
a. Dibuat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :
b. Dicatat nilai resistor R1, R2 dan R3 yang diguanakan.
c. Diatur tegangan sumber sebesar 4 Volt.
d. Diukur tegangan pada titik ab dan bc dan dicata hasilnya.
e. Diukur arus total pada rangkaian mengunakan amperameter dan dicata hasilnya.
f. Diukur arus pada masing masing resistor R1, R2, dan R3.
g. Diulangi langkah pada poin c-f untuk tegangan sumber 5 V dan 6 V.

E. HASIL PENGAMATAN
Terlampir.

F. ANALISIS DATA
Terlampir.

Untuk File Lampirannya Teman teman dapat download melalui Link dibawah ini.

Download Laporan - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)

"Download Disini


G. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yang berjudul “Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (DC)” dan bertujuan untuk memahami pengunaan amperameter dan voltmeter dalam rangkaian seri, mengukur arus dan tegangan listrik pada rangkaian seri dari resistor dan mengukur arus dan tegangan listrik pada rangkaian paralel dari resistor. Untuk tercapainya tujuan tersebut maka dilakukanya tiga percobaan, yaitu mengukur arus dan tegangan pada rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian kombinasi seri-paralel dengan  tegangan sumber 4 V, 5V dan 6 V.

Pada percobaan pertama, yaitu mengukur arus dan teganan pada rangkaian seri. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh arus pada rangkaian seri sangat kecil dibandingkan pada rangkaian paralel, yaitu 2.25 mA, 3.18 mA dan 3.82 mA hal ini di sebebkan pada rangkaian seri semua resistor dijumlahkan sehingga hambatan total pada rangkaian sangat besar dan menyebabkan arus yang mengalir pada rangkaian kecil, berdasarkan teori arus berbanding terbalik dengan hambatan. Berdasaran hasil pengamatan pada Vs = 4 V diperoleh nilai tegangan pada masing-masing resistor R1, R2 dan R3 bertutut-turut, yaitu 2.54 V, 1.19 V dan 0.25 V dengan teganagan total 3.98 V sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai teganan, yaitu 2.54777 V, 1.19745 V dan 0.25478 V dengan teganagan total 4.00 V. Berdasarkan kedua hasil yang diperoleh, ada sedikit perbedaan anatara hasil pengamatan dan teori, akan tetapi perbedaan tersebut hanya terlekak pada tiga angka dibelakang koma. Dapat dikatakan bahawa perbedaan ini diakibatkan oleh ketelitian atau resolusi dari multimeter yang digunakan hanya sampai dua angka dibekang koma, sehingga dapat dikatakan percobaan ini berhasil.

Pada percobaan kedua, yaitu mengukur arus dan teganan pada rangkaian paralel. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh arus total pada rangkaian paralel lebih besar dibandingkan pada rangkaian seri, yaitu 52.25 mA, 65.38 mA dan 78.50 mA hal ini di sebebkan pada rangkaian paralel semua resistor dijumlahkan kebalikan dari masing maisng resistor sehingga hambatan total pada rangkaian kecil dan menyebabkan arus yang mengalir pada rangkaian lebih besar dibandingkan rangkaian seri, berdasarkan teori arus berbanding terbalik dengan hambatan. Berdasaran hasil pengamatan pada Vs = 5 V diperoleh nilai arus pada masing-masing resistor R1, R2 dan R3 bertutut-turut, yaitu 4.98 mA, 10.65 mA dan 49.65  mA dengan arus total 65.28 mA sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai arus, yaitu 5.00 mA, 10.6383 mA dan 50.00 mA dengan arus total 65.6383 mA. Dapat kita lihat bahwa perbedaan nilai arus secara teori dan praktikum yang cukup besar terletak pada R3 yaitu 0.35 mA hal ini terjadi akibat beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah suhu, nalai hambatan berbanding lurus dengang suhu. Pada saat tegangan dinaikan dari 4 V menjadi 5 V resistor R3 tidak mampu menahan daya listrik yang diberikan akibanya suhu pada resistor meningkat, sehingga nilai hambatan sedikit meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengamatan dimana nilai arus yang harunya 50.00 mA yang terbaca adalah 49.65  mA.

Pada percobaan ketiga, yaitu mengukur arus dan teganan pada rangkaian kombinasi. Berdasarkan hasil pengamatan pada Vs = 6 V diperoleh nilai arus pada masing-masing resistor R1, R2 dan R3 bertutut-turut, yaitu 4.57 mA, 9.724 mA dan 14.32 mA dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa arus pada R3 merupakan penjumlahan arus R1 dan R2, hal ini sesuai dengan hukum kirchoff pada percabangan, dimana arus yang masuk sama dengan arus yang keluar. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai arus, yaitu 4.570502 mA, 9.724473 mA dan 14.29498 mA. Berdasaran hasil pengamatan pada Vs = 6 V diperoleh nilai tegangan Vab dan Vbc bertutut-turut, yaitu 4.57 V dan 1.43 V. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai teganan, yaitu 4.570502 V dan  1.429498 V.

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pada tujuan, hasil pengamatan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa:

a. Untuk mengukur arus pada rangkaian listrik menggunakan amperameter, maka harus dipasang secara seri dengan rangkaian. Seadangkan untuk mengukur tegangan mengunakan volmeter maka harus dipasang secara paralel terhadap rangkaian.

b. Pada Vs = 4 V diperoleh nilai tegangan pada masing-masing resistor R1, R2 dan R3 bertutut-turut, yaitu 2.54 V, 1.19 V dan 0.25 V dengan teganagan total 3.98 V sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai teganan, yaitu 2.54777 V, 1.19745 V dan 0.25478 V dengan teganagan total 4.00 V.

c. Pada Vs = 5 V diperoleh nilai arus pada masing-masing resistor R1, R2 dan R3 bertutut-turut, yaitu 4.98 mA, 10.65 mA dan 49.65  mA dengan arus total 65.28 mA. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai arus, yaitu 5.00 mA, 10.6383 mA dan 50.00 mA dengan arus total 65.6383 mA.

2. Saran

Daftar Pustaka
Serway, R.A. and Jewett, J.W.  2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba.


Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).
Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).
Laporan Fisika Dasar
laporan Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)..
landasan teori Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)..
ACARA II - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).

Untuk File Lampirannya Teman teman dapat download melalui Link dibawah ini.

Download Laporan - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)

"Download Disini"


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel