Contoh Soal Jangka Sorong Lengkap dengan Ringkasan, Materi, Konsep dan Pembahasan

Contoh soal fisika kelas 10 soal fisika kelas 10 semester 2 soal fisika kelas 10 semester 2 dan pembahasannya latihan soal fisika kelas 10 contoh soal fisika kelas 9 soal fisika kelas 8 semester 2 Latihan soal Fisika kumpulan soal fisika kelas 10 latihan soal fisika kelas 10 semester 2 kumpulan soal fisika smp dan pembahasannya kumpulan soal fisika kelas 11 soal fisika kelas 7 semester 1 latihan soal fisika kelas 12 semester 1 download soal fisika kelas 11.

Contoh Soal Jangka Sorong Lengkap dengan Konsep dan Pembahasan - Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai contoh soal terkait jangka sorong. Namun sebelum kita membahas mengenai contoh soal, maka ada baiknya kita terlebih dahulu tahu apa itu jangka sorong dan bagaimana cara menggunakan atau membaca jangka sorong.
Contoh Soal Jangka Sorong Lengkap dengan Konsep dan Pembahasan

Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, atau tinggi sebuah benda dengan tingkat ketelitian yang tinggi, yaitu mampu mengukur dengan ketelitian seperseratus milimeter (id.wikipedia.org). Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam sebuah benda.

Baca Juga : 10 Contoh Soal Mikrometer Sekrup Lengkap dengan Pembahasannya

Ada 2 bagian penting dari jangka sorong yang dapat menunjukan nilai hasil pengukuran. Bagian tersebut adalah sekala utama (tetap) dan sekala nonius (geser). Jumlah kedua sekala tersebut merupakan hasil pengukuran jangka sorong. Nilai sekala utama ditunjukan oleh angka sebelum angka nol pada sekala nonius. Sedangkan nilai sekala nonius ditunjukan oleh garis yang berimpin antara sekala utama dan sekala nonius. Untuk mempermudah dalam pemahaman simak gambar dibawah ini.

Sekala utama dan Nonius pada Jangka Sorong

Perhatikan gambar diatas. Angka pada sekala bagian atas merupakan sekala utama dan angka pada sekala bagian bawah adalah sekala nonius. Coba perhatikan garis berwarna sebelum angka nol sekala nonius yang ditunjuk anak panah merupakan nilai dari sekala utama. Pada gambar diatas terlihat bahwa sekala utama bernilai 2.4 cm. Kenapa 2.4 cm ? Ya, karena sebelum angka nol terlihat angka 2 dan 4 garis pendek.

Nah, pertanyaan berikutnya adalah berapa nilai sekala nonius ?. Baik, coba perhatikan kembali gambar diatas. Pada sekala bagian bawah (sekala nonius) garis yang berimpit atau yang lurus dengan garis bagian sekala utama adalah garis ke 4 pada sekala nonius yang ditunjuk oleh anak panah berwarna merah. Maka nilai sekala nonius adalah 4 x 0.01 cm = 0.04 cm. Maka hasil pengukuran gambar diatas adalah 2.4 cm + 0.04 cm = 2.44 cm.

Cara Membaca Nilai Pengukuran Jangka Sorong

Ada beberapa jenis jangka sorong dan setiap jenisnya memiliki tingka ketelitian masing-masing, contohnya seperti jangka sorong dengan ketelitian 0.02 mm, 0.05 mm dan 0.1 mm. Nah, kali ini kita akan mencoba membahasnya satu persatu.

1# Cara Membaca Jangka Sorong dengan Ketelitian 0.02 mm

Untuk mengetahui tingkat ketelitian dari jangka sorong, maka anda bisa perhatikan sekala nonius dari jangka sorong tersebut. Karena sekala nonius adalah sekala terkecil yang merupakan nilai ketelitian jangka sorong. Untuk mengetahu tingka ketelitian jangka sorong maka simak gambar dibawah ini.


Perhatikan Sakala Nonis (Sekala Bagian Bawah) gambar diatas !
Dari angka 0 ke 1, maka kita akan melompat sebanyak lima garis. Artinya setiap garisnya memiliki nilai sebesar +1/5 atau sama dengan +0.2 tiap lompatan garis. 0.2 adalah nilai terkecil yang mampu dibaca oleh jangka sorong tersebut. Maka ketelitian dari jangka sorong adalah 0.2 x 0.01 cm = 0.002 cm = 0.02 mm.
Sekarang coba perhatikan garis merah yang dijunjuk oleh anak panah. Berakah nilai garis tersebut terhadap angka 0 ? Ya, jika kita hitung maka dari angka 0 kita perlu melompat sebanyak 4 garis untuk mencapai garis merah tersebut. Karena nilai lompatan satu garis adalah 0.2, maka nilai 4 garis adalah 4 x 0.2 = 0.8. Jadi, nilai sekala nonisu adalah 0.8 x 0.01 cm = 0.008 cm = 0.08 mm. 

Untuk garis biru, dapat dilihat bahwa kita melompan 2 garis setelah angka 2, karena setiap garis bernilai 0.2 maka 2 garis = 2 x 0.2 = 0.4. Maka garis biru terletak pada 2 + 0.4 = 2.4 terhadap angka 0. Jika tidak percaya maka silahkan anda hitung jumlah lompatan garis dari angka 0, maka anda akan mempeoleh 12 lompatan untuk sampai ke garis biru. Maka nilai garis tersebut adalah 12 x 0.2 = 2.4 (Dua cara tetap hasilnya sama). jadi, sekala nonius untuk garis biru adalah 2.4 x 0.01 cm = 0.024 cm = 0.24 mm.

Untuk garis hijau , berada pada posisi ke 4 + 2 garis, karena 1 garis 0.2 maka 2 garis = 2 x 0.2 = 0.4. maka posisi garis hikau adalah 4 + 0.4 = 4.4. Jadi, sekala nonius adalah 4.4 x 0.01 cm = 0.044 = 0.44 mm.

Contoh Soal Jangka Sorong dengan Ketelitian 0.02 mm

Jangka Sorong Ketelitian 0.02 mm

Gambar diatas merupakan hasil pengukuran tebal sebuah benda. Dari hasil pengukuran, berapakah panjang dari benda tersebut?

Catatan : Garis berimpit adalah garis yang sejajar antara garis pada sekala utama (atas) dan sekala nonius (bawah).

Solusi :

Sekala Utama : Pada gambar diatas jelas terlihat bahwa nilai sebelum angka 0 pada sekala nonius (bagian bawah) adalah 2.0 cm. Pada gambar diatas telah saya tandai dengan garis berwarna merah. Maka dari itu kita peroleh:

Sekala Utama = 2.0 cm

Sekala nonius : Sekala nonius ditunjukan oleh garis yang berimpit antara sekala utama dan sekala nonius. Pada gambar diatas terlihat bahwa garis yang berimpit terletak pada angka 5 (sekala nonius). Maka nilai sekala nonius adalah:

Sekala nonius = 5 x 0.01 cm = 0.05 cm

Hasil pengukuran = Sekala Utama + Sekala Nonius = 2.0 cm + 0.05 cm = 2.05 cm. Jadi, tebal dari benda tersebut adalah 2.05 cm.



2# Cara Membaca Jangka Sorong dengan Ketelitian 0.05 mm


Jangka Sorong Ketelitian 0.05 mm

Berbeda dengan jangka sorong yang pertama, jumlah garis pasa sekala nonius jangka sorong ketelitian 0.05 mm berjumlah lebih sedikit. Dimana hanya terdapat 1 garis diantara 0 dan 1. Sedangkan jangka sorong jenis pertama ada 4 garis antara 0 dan 1.



Perhatikan Sakala Nonis (Sekala Bagian Bawah) pada gambar di atas !

Dari angak 0 ke 1 maka kita perlu melompat sebanyak 2 garis. Artinya setiap garisnya memiliki nila +1/2 = +0.5. Maka 0.5 adalah nilai paling kecil yang mampu diukur oleh jangka sorong tersebut. Maka dari itu nilai sekala nonius terkecil (ketelitiannya) adalah 0.5 x 0.01 cm = 0.005 cm atau 0.05 mm.

Perhatikan garis biru yang ditandai oleh anak panah pada gambar diatas. Berapa nilai sekala nonius ?. Nah, terlihat bahwa garis biru terletak pada posisi diantara 3 dan 4. Artinya posisi garis tersebut adalah 3.5. Maka nilai sekala nonius adalah 3.5 x 0.01 cm = 0.035 cm = 0.35 mm.

Contoh Soal Jangka Sorong dengan Ketelitian 0.05 mm



Tentukan nilai hasil pengukuran dari jangka sorong diatas.

Solusi :

Sekala Utama = 1.1 cm
Sekala Nonis = 7 x 0.01 cm = 0.07 cm

Maka, Hasil pengukuran = 1.1 cm + 0.07 cm = 1.17 cm

3# Cara Membaca Jangka Sorong dengan Ketelitian 0.1 mm

Jangka sorong jenis yang ketiga ini sering sekali menjadi contoh soal saat di smp atau sma. Maka anda mungkin akan lebih familiar sehingga mampu memahami soal berikut ini dengan mudah dan cepat.

Jangka Sorong ketelitian 0.1 mm

Jangka sorong ini merupakan yang paling mudah dalam membaca hasil pengukuran. Karena setiap garis telah bernilai 1. Maka nilai ketelitian atau nilai sekala nonius terkecil adalah 1 x 0.01 cm atau 0.1 mm.

Contoh Soal Jangka Sorong Lengkap dengan Konsep dan Pembahasan

Contoh Soal 1 : Jangka Sorong dengan Ketelitian 0.1 mm

Jangka Sorong

Berapakah nilai hasil pengukuran diameter sebuah benda yang terbaca oleh jangka sorong diatas ?

Solusi :

Sekala Utama = 1 cm
Sekala Nonius = 5 x 0.01 cm = 0.05 cm

Hasil pengukuran = Sekala Utama + Sekala Nonius = 1 cm + 0.05 cm = 1.05 cm

Jadi, diameter benda tersebut adalah 1.05 cm.

Contoh Soal 2 : Jangka Sorong dengan Ketelitian 0.1 mm


Jangka Sorong

Sebuah pelat baja diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran dapat dilihat pada gambar diatas ini. Dari gambar tersebut, berapakah ketebalan pelat baja ?

Solusi :

Sekala Utama = 0.7 cm
Sekala Nonius = 6 x 0.01 cm = 0.06 cm

Hasil pengukuran = Sekala Utama + Sekala Nonius = 0.7 cm + 0.06 cm = 0.76 cm

Jadi, ketebalan pelat tersebut adalah 0.76 cm.

Contoh Soal 3 : Jangka Sorong dengan Ketelitian 0.1 mm


Jangka Sorong

Seorang siswa mengukur panjang sebuah box menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada gambar diatas ini. Berapah panjang box yang terbaca oleh jangka sorong ?

Solusi :

Sekala Utama = 5.5 cm
Sekala Nonius = 9 x 0.01 cm = 0.09 cm

Hasil pengukuran = Sekala Utama + Sekala Nonius = 5.5 cm + 0.09 cm = 5.59 cm

Jadi, panjang box tersebut adalah 5.59 cm.

Baca Juga : Contoh Soal Hubungan Roda-Roda Seporos Lengkap dengan Pembahasanya

Itulah artikel tentang Contoh Soal Jangka Sorong Lengkap dengan Konsep dan Pembahasan. Semoga artikel ini dapat memberikan anda manfaat dan dapat membantu anda dalam memahami materi jangka sorong dengan baik. Jika ini bermanfaat, maka jangan lupa untuk share artikel ini kepada teman-teman anda. Mari sama-sama kita berbagi dalam belajar. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa kembali.

Contoh soal fisika kelas 10 soal fisika kelas 10 semester 2 soal fisika kelas 10 semester 2 dan pembahasannya latihan soal fisika kelas 10 contoh soal fisika kelas 9 soal fisika kelas 8 semester 2 Latihan soal Fisika kumpulan soal fisika kelas 10 latihan soal fisika kelas 10 semester 2 kumpulan soal fisika smp dan pembahasannya kumpulan soal fisika kelas 11 soal fisika kelas 7 semester 1 latihan soal fisika kelas 12 semester 1 download soal fisika kelas 11.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel